Linieritas Kajian Bidang Keilmuan

Author: Ditdit Nugeraha Utama
Supported Document: it'sallaboutmindset management
@Goettingen, 1 Oktober 2012

Bismillah...
Malam semakin larut; udara di luar pastinya semakin menusuk tulang belulang, sangat perih terasa di kulit dan daging tubuh ini. Lelah sehabis beraktivitas seharian, membuat mata ini terasa berat untuk dibuka, kantuk menyerang dan lelah sangat nyata menerpa. Namun, sekelumit fenomena pendidikan di negeri ini - yang kadang aku pikirkan sangat tidak masuk akal - terus bermain-main di otak kiri dan kananku ini. Fenomena itu terjadi nyata dengan kehidupanku; tapi, ya sudahlah lupakan kejadian itu, aku hanya ingin mencoba untuk menafsirkan dari logika dan akal sehatku saja. Maka, guratan tinta pada halaman blog ini akhirnya hadir, menemani larutnya malam yang semakin membelenggu dan menyelimuti tubuh.

Abteilung Ökoinformatik, Biometrie und Waldwachstum
Büsgeninstitut Georg-August-Universität
(Source: it'sallaboutmindset management)
Latar belakang pendidikanku adalah di bidang keilmuan Teknologi Informasi (TI). Sebuah bidang keilmuan berjiwakan teknologi keterkinian, dan mencakup pula area dan bidang kehidupan yang sangat luas. Ketika bidang TI tersebut ingin dianggap sebagai ilmu terapan, ya lumrah saja, karena aspek implementasi teknologi menjadi kajian mendalam di berbagai area risetnya; system implementation, human computer interaction, atau jenis applied subject yang lain adalah contoh kajian bidang keilmuan yang muncul kemudian. Jika bidang TI ini pun dikatakan sebagai bidang teknologi murni, juga masuk akal, karena TI merupakan penemuan terbaru manusia (satu abad terakhir ini) dalam bentuk teknologi; baik hardware-nya maupun software-nya; seperti network atau internet security, finger screen dan seabreg jenis kajian yang lain, hanyalah sekelumit contoh kajian bidang keilmuan yang menganggap TI sebagai bidang teknologi murni. Bahkan ketika bidang keilmuan TI ini pun ingin dikategorikan sebagai bidang ilmu dasar, juga logis, karena beberapa aspek kajian memang menggunakan dasar-dasar kelimuan yang menjadi basis bidang kajian dan keilmuan lainnya. Bidang keilmuan TI sangat erat dengan bidang keilmuan yang berupa logika, algoritma dan pemrograman, matematika bahkan statistik.

TI menjadi sebuah bidang keilmuan yang cakupannya menjadi sangat luas dan merambah ke berbagai bidang; dalam hal ini aku tidak memiliki eksistensi yang logis untuk mampu menafsirkan bidang keilmuan yang lain, yang bukan menjadi latar belakang pendidikanku. Kesarjanaanku berlatar belakang Teknik Informatika, dimana penelitian skripsiku - yang aku lakukan - adalah penelitian di subjek bidang Sistem Pakar untuk penentuan jenis penyakit tanaman hias dan cara pengobatannya. Spesifik dan sangat sempit, namun keterlibatan bidang keilmuan yang lain sangat kental - walau memang kajian level sarjana mungkin tidak sedalam kajian para kandidat doktor di berbagai area. Biologi dengan botaninya; pertanian dengan hama dan penaggulangannya; kimia dengan  pestisidanya; adalah bidang-bidang keilmuan yang aku garap - pada skripsiku - kemudian.

Melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, aku mengambil bidang manajemen, dengan konsentrasi Sistem Informasi (SI). Teknik Informatika dan Sistem Informasi sudah dianggap - entah siapa yang menganggap - satu rumpun atau bidang keilmuan, yaitu rumpun atau bidang keilmuan TI. Padalah, ada sebagian yang menganggap SI adalah turunan bidang keilmuan manajemen; sebagian juga ada yang mengakui bahwa SI adalah turunan dari bidang keilmuan Informatika. Okelah, aku tidak membahas hal tersebut sekarang, aku hanya ingin bercerita tentang apa yang sudah aku alami dan lakukan.

Dua jenis penelitian thesisku - karena aku mengambil dua jenis master di dua universitas yang berbeda - berhasil aku tuntaskan dengan selamat. Jenis penelitian masterku yang pertama adalah di subjek bidang Business Process Reengineering (BPR) dengan soft system methodology (SSM) sebagai metode utama risetku; yang aku coba terapkan pada area bisnis bidang kesehatan (rumah sakit). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan khusus untuk menyelesaikan permasalahan sosial berbasis kesisteman (dalam hal ini SI); dengan cara merubah prilaku, prosedur kerja, aturan, tata kelola dan bahkan struktur organisasi dengan tujuan utama penerapan sebuah sistem informasi berbasis komputer di rumah sakit tersebut. Lalu kemudian, jenis penelitian masterku yang kedua adalah di bidang Electronic Commerce (e-commerce), sebagai bentuk applied Information System (applied IS) berbasis teknologi internet yang diterapkan pada sistem transaksi perdagangan antar pelaku proses jual beli.

Di level masterku ini, keterlibatan bidang keilmuan lainnya menjadi sangat lebih gila - kalau tidak ingin dikatakan sangat banyak. Di bidang penelitian BPR, dengan metode SSMnya, beberapa aspek dan kaitan bidang keilmuan yang coba aku libatkan langsung tidaklah sedikit; BPR itu sendiri sebagai sebuah subjek kajian, psikologi, manajemen, kesehatan dan medis, sosial, dan masih banyak lagi, adalah bidang-bidang ilmu di luar bidang kelimuan utama penelitianku. Begitu pun di bidang e-commerce, tidak sedikit aku mengkaji bidang-bidang keilmuan lainnya: TI - itu sendiri - dengan sekuriti atau keamanan jaringannya, ekonomi marketing dengan subjek perilaku pelanggan dan pasarnya, ekonomi makro, ekonomi mikro, psikologi dan masih banyak lagi bidang keilmuan lainnya.

Selanjutnya, pencarian ilmu dan tuntutan pengetahuan terus aku lakukan. Akhirnya aku berhasil menyelesaikan program doktorku - Alhamdulillah dengan selamat pula. Di program doktorku, aku mengambil bidang keilmuan industrial engineering, sebagai area jamahku yang utama. Konsentrasiku dipersempit hanya pada bidang area manajemen dan kesisteman - terkhusus pada applied IS, yaitu applied IS untuk manajemen rantai pasok sebuah produk pertanian. Model untuk penunjang appied IS yang aku kembangkan, sangat erat kaitannya dengan bidang keilmuan lain; statistik, matematika, manajemen, engineering itu sendiri, pertanian, TI dengan informatika dan sistem informasinya, dan masih banyak kajian keilmuan lainnya yang aku kerjakan. Seluruh jenis paper terpublikasiku, yang aku hasilkan dari penelitian program doktorku ini - baik berupa jurnal nasional dan internasional, maupun international conference (proceeding) - merupakan paper terpublikasi di bidang TI, wabil khusus di bidang applied IS.

Georg-August-Gottingen Universität
(Source: it'sallaboutmindset management)
Belum selesai sampai di situ, penelitian pada program doktorku yang kedua, tidak kalah gilanya. Bidang risetku ada di bidang ecological informatics atau ecoinformatics (German: Ökoinformatik) - tepatnya di bawah departemen ecoinformatics, biometrics and forest growth - sebuah bagian riset di bawah kajian kombinasi antara lingkungan, kehutanan,  dan informatika. Aku mencoba untuk membuat model dinamis prilaku tumbuh sebuah tanaman - dari mulai bagaimana cara sebuah tanaman menyerap air, melakukan proses fotosintesis, tumbuh, berkembang, mengeluarkan pigmen warna pada tangkai dan daun, layu, berakar, dan lain sebagainya; dengan menggunakan simulasi dan permodelan dinamis berbasis komputer dalam GroIMP platform, dimana bahasa pemrograman yang digunakan adalah kombinasi dari object oriented java language dan L-systems (atau XL-systems). Aku hanya ingin garis bawahi disini, bahwa kajian bidang keilmuan - yang konon dianggap terbaru - terbarukan - dan membutuhkan sebuah virtual laboratory - ini membutuhkan kepemilikan keilmuan yang mumpuni - bukan hanya di bidang TI (informatika dan SI-nya) dan matematika saja - namun juga di bidang biologi, kimia, ecology, fisika dan masih terkait juga dengan bidang statistik (geo-statistic).

Fenomena nyata yang aku alami; pengalaman penelitian yang aku lewati; membawa aku kepada sebuah pemahaman yang sangat dasar dan mendalam. Ketika kita ingin mengetahui permasalahan dan kajian yang sangat khusus dan detail; ketika kita ingin lebih lanjut mengetahui hal sempit namun sangat filosofis; kita membutuhkan bidang keilmuan lainnya yang semakin banyak dan beraneka ragam. Atau - dalam bahasa yang sangat sederhana - temanku pernah berujar, 'tidak mungkin untuk menggali sumur yang semakin dalam, hanya dibutuhkan sebuah cangkul untuk melakukannya; pastilah kita membutuhkan alat lain yang lebih bervariasi untuk menyelesaikannya; bahkan mungkin kita membutuhkan orang lain - dengan keahlian di bidang lain yang lebih baik - untuk membantu kita melakukannya'.

Semoga, aspek linieritas di negeri ini, bukan hanya ditentukan oleh sepenggal kata dari kepala seseorang semata, namun mampu untuk dibuktikan pada hasil riset dan kajian yang telah terabsahkan sebelumnya. Semoga...

Alhamdulillah...

2 komentar:

  1. Artikelnya sangat bagus sekali dan inspiratif, terima kasih dan selamat dalam menempuh studi di German.

    BalasHapus